Pengaruh Narkoba pada otak
Narkoba yang ditelan akan masuk ke lambung kemudian terus menjalar ke pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat yang diserap akan masuk ke pembuluh darah melalui saluran pernafasan dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat tersebut ke otak.
Umumnya, narkoba mudah larut dalam lemak. Karena otak mengandung banyak lemak, ketika masuk ke tubuh narkoba mencapai konsentrasi yang tinggi di otak. Sementara otak adalah pusat pengendali tubuh dan bekerja seperti prossecor pada komputer. Otak menerima informasi yang diterima oleh panca indera dan pesan-pesan yang berasal dari dalam tubuh seperti rasa nyeri. Bagaimana jika ternyata otak mengalami gangguan?? Otak sudah barang tentu tidak dapat menerima dan mengirimkan pesan kepada seluruh anggota tubuh. Muncullah kelainan seperti berkurangnya penddengaran dan penglihatan. Lebih menakutkan dapat mengakibatkan menurunnya fungsi daya ingat.
Ada beberapa jenis narkoba yang dapat mempengaruhi kinerja otak. Narkoba yang menghambat kerja otak dan memperlambat aktifitas tubuh disebut despresansia. orang tersebut akan mengantuk, tenang, nyeri dan stress pun hilang. Contoh narkoba yang menyebabkan rasa ini adalah morfin,heroin(putaw),obat penenang atau obat tidur,seperti pil BK, lexotan, alkohol dan inhalansia(lem atau tinner).
Narkoba yang membangkitkan daya khayal(halusinasi) disebut halusinogetika. Orang mengalami halusianasi yaitu penglihatan atau pendengaran menjadi seperti khayalan atau semu. Rasa khayal dan semu bisa didapatkan melalui konsumsi naskoba jenis LSD dan Ganja.
Sumber : seminar dan buku tentang pencegahan penyalahgunaann narkoba berbasis sekolah melalui program “anti drugs campaign goes to school”.
Selanjutnya >>
No comments:
Post a Comment